Thursday 17 August 2017

Cara Guru Memotivasi Siswa Untuk Belajar Forex


bagaimana cara memotivasi Siswa Belajar Cara memotivasi Siswa Belajar Tulisan ini Adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang motivasi Belajar Siswa, yaitu Bagaimana Cara Menjaga Agar Siswa tetap Termotivasi Belajar. Pada tulisan tersebut, dibahas Telah beberapa cara yang dapat dilakukan Oleh guru untuk menjaga motivasi Belajar Siswa di Dalam kelas dan pembelajaran Anda. Sekarang, Kita tambahkan Lagi beberapa cara lainnya untuk tujuan memotivasi Siswa agar dapat Belajar dengan Baik. Berikut ini Adalah cara-cara yang dimaksud. Jangan biarkan Siswa mengalami keragu-raguan Pada Sebuah kegiatan pembelajaran Di kelas, guru Yang Waspada seringkali dapat merasakan bahwa ada yang beberapa Siswa Tampak kurang percaya diri dan Tampak ragù ragù-Dalam melakukan kegiatan pembelajarannya. Siswa Yang punya keragu-raguan ini guru bantuan memerlukan. Anda dapat menolong mereka dengan mempersilakan mereka mengerjakan kegiatan Belajar tersebut (Misal mengerjakan soal, menyusun atau membuat sesuatu, DSB). Sampaikan kepada mereka, bahwa mereka Tidak Perlu Takut akan melakukan kesalahan. Guru dapat mengingatkan mereka bahwa kesalahan Dalam Belajar ITU Adalah hal yang Sangat wajar. pada Ingatkan peristiwa-peristiwa berkesan Dalam hidup mereka, misalnya Saat Pertama kali Belajar bersepeda. Semua Anak yang Belajar bersepeda, Pasti pernah jatuh, bahkan lecet-lecet pada lutut dan Siku. Atau Saat mereka Belajar berenang. Kemasukan ke aria Dalam hidung, aria terminum Kolam atau Sungai, ITU Adalah konsekuensi yang Harus diterima jika ingin dribbling berenang. Jadi, demikian Juga bila ingin Belajar tentang materi tertentu Dalam pembelajaran di Sekolah. Katakan pada Siswa, bahwa eun sangat mentolerir kesalahan mereka Dalam Belajar. Tidak ada yang Lebih kuat daripada motivasi intrinsik Apa yang membuat seorang Anak ingin Bisa bersepeda Mereka kelihatan begitu gigih. Mereka rela terluka, terjatuh, benjol, dan kesakitan Itu Karena mereka memiliki motivasi intrinsik yang Sangat Kuat. Seyogyanya, motivasi Yang Kuat dari Dalam diri Siswa seperti Saat mereka ingin Bisa bersepeda ITU Juga Harus dibangun di Dalam pembelajaran guru. Anda dapat melakukannya pada Saat Sesi pengumuman Nilai, Nilai Baik tugas, ulangan, PR, atau apapun. Atau, setelah mereka berhasil menyelesaikan Sebuah tugas tertentu pada Saat prose pembelajaran berlangsung. Tanya mereka, bagaimana rasanya memperoleh Nilai yang Bagus, atau Hasil yang memuaskan, atau berhasil menyelesaikan Sebuah soal hitungan yang cukup rumit. Selalu, dengan adanya upaya yang cukup Keras dan sungguh-sungguh, Lalu mereka memperoleh Sebuah keberhasilan, Maka mereka akan merasakan Suatu kepuasan tersendiri. Buat mereka menyadari kondisi ini. Siswa Kita, seringkali Tidak Sadar bahwa dengan upaya yang cukup keras dan sungguh, Lalu memperoleh Hasil yang Baik, Akan mampu membahagiakan batin mereka. Berikan penyadaran ini agar mereka mengulang kembali upaya-upaya POSITIP tersebut dengan Jelas. Apa minat Siswa anda Guru yang baik dan mampu memotivasi siswanya Selalu berupaya membuat pembelajarannya Selaras dengan minat Siswa. Ini memang Susah-Susah gampang. Guru Harus Kreatif dan punya pengetahuan yang cukup tentang materi pembelajarannya. Dengan demikian, guru akan Bisa mengaitkan materi pembelajaran dengan minat Siswa-siswanya. Memberikan Materi tambahan yang sesuai dengan minat Siswa akan memotivasi mereka untuk Belajar. Tidak Perlu banyak, Yang penting cukup untuk menyatakan bahwa materi pembelajaran anda menarik Bagi Siswa. Ajak Siswa melakukan refleksi diri Setiap pembelajaran yang baik Selalu mengajak Siswa untuk melakukan refleksi Diri. Bagaimana caranya Mudah Saja. Ajak Siswa membaca kembali tujuan pembelajaran yang Telah disampaikan guru di Awal pembelajaran. Lalu tanyakan kepada mereka seberapa banyak yang Sudah dikuasai Siswa dari tujuan pembelajaran yang guru diharapkan. Dengan melakukan refleksi diri Masing-Masing, Siswa akan Tahu di mana kelemahan dan kekuatan mereka. Siswa yang Belum menguasai tujuan pembelajaran tertentu dapat dipicu untuk meningkatkan belajarnya terutama pada bagian-bagian yang menjadi kelemahan mereka. Beri tanggung Jawab Pada setiap pembelajarannya, Guru Harus memberikan tanggung Jawab kepada Siswa. Tentu Saja tanggung Jawab ITU Harus mampu dipikul mereka. Guru tentunya Tidak akan membebankan Suatu tugas Belajar yang akan Tidak mampu mereka Pikul. Tanggung Jawab Bagi Siswa Juga bermakna guru memberikan kepercayaan kepada mereka. Kebanyakan Anak (Siswa) Akan berusaha sebaik-baiknya Dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Kadang kala, bentuk tanggung Jawab yang diberikan Tidak Selalu berhubungan dengan tugas pembelajaran Secara langsung, tetapi dapat pula berhubungan dengan menjaga kondisi kelas agar mereka Nyaman Dalam Belajar. Misalnya, beberapa Siswa dapat ditugaskan untuk menyiapkan keperluan kelas, melakukan beberapa administrasi kelas seperti mencatatkan nama-nama Siswa yang Tidak Hadir, membagi tugas untuk pengumpulan Bahan-Bahan Praktikum pada pertemuan selanjutnya, DSB. Ubah Suasana Belajar Beberapa Siswa mungkin akan sangat senang ketika Suasana pembelajaran divariasi Oleh guru. Jikapun Jenis mata Pelajaran yang anda AMPU Tidak menuntut anda untuk mengajar di Luar ruangan, sesekali, bawalah mereka ke tempat-Tempat tertentu yang ada Masih kaitannya dengan pembelajaran. Atau, bahkan Tempat Yang sama sekali Tidak berhubungan. Melakukan prose pembelajaran italiano di Halaman Sekolah yang teduh bukanlah hal yang salah. Mereka mungkin Tidak akan Belajar dari Halaman Sekolah sebagai Sumber Belajar, Akan tetapi mereka dapat menikmati Suasana yang Berbeda dengan kebiasaan Belajar bahasa bersama eun Yang melulu dilakukan di ruangan. Cara-cara rimasto dapat Pula dilakukan untuk mengubah Suasana ini, sehingga Siswa Tidak Bosan dengan kegiatan pembelajaran anda. Tujuan pembelajaran Harus Jelas Ketika anda mengajar, di Awal kegiatan Belajar mengajar, eun Harus menyampaikan tujuan pembelajaran. Anda sebagai guru, tentu Tidak sekedar menyampaikan tujuan pembelajaran semata, Akan tetapi eun Harus membuat tujuan pembelajaran ITU Jelas Bagi Siswa. Dengan mengetahui apa yang anda harapkan dari prose pembelajaran yang berlangsung tentang materi atau keterampilan yang Harus Siswa kuasai, Maka Siswa akan Lebih Mudah Belajar. Jangan sampai tujuan pembelajaran anda Kabur, apalagi Tidak disampaikan kepada Siswa. Siapa Bilang Jangan berkompetisi Siswa-Siswa Harus berada Dalam Iklim yang kompetitif, Akan tetapi tentu kompetisi yang dibentuk guru Adalah kompetisi Positif. Bagaimana cara guru melakukan ini Salah Satu cara yang dapat misalnya dilakukan, Adalah dengan memberikan penghargaan kepada Siswa atau Kelompok Siswa yang Belajar dengan Baik, atau melebihi Belajar Siswa lainnya. Ini Akan memicu terjadinya persaingan yang sifatnya Positif. Agar persaingan Tidak berubah menjadi persaingan atau kompetisi yang negatif, Maka Yang Perlu anda ingat Adalah: Jangan membandingkan Antara Siswa yang Satu dengan Siswa di Più. cukup diberi penghargaan bagi yang Telah Belajar dengan Baik. Identifikasi Hasil Belajar yang Telah diperoleh Siswa Saat prose pembelajaran, guru Perlu mengukur atau mengidentifikasi tujuan pembelajaran mana yang Telah Siswa raih. Seberapa Besar Atau, seberapa Bagus pencapaian yang Telah mereka raih. Hal ini penting agar dapat guru memberikan umpan Balik mengenai bagian-bagian mana dari itu pembelajaran yang Harus ditingkatkan Siswa. Ini dapat menunjang Siswa Dalam berpikir reflektif. Siswa Juga memerlukan pendapat dan arahan guru mengenai apa-APA yang Telah diperolehnya Dalam Sebuah kegiatan pembelajaran agar dapat mereka meningkatkan Diri. Buat Harapan yang ideale Ketika menyatakan tujuan pembelajaran anda, haruslah diperhatikan apakah tujuan ITU akan mungkin dicapai Oleh semua Siswa Apakah terlalu Mudah Apakah terlalu Sulit Pertimbangkan ini dengan menyesuaikan potensi yang ada. Potensi yang dimaksud tentu saja terutama Adalah potensi Siswa dan potensi Sumber, Bahan, ALT, alokasi waktu pembelajaran yang tersedia. Mematok tujuan pembelajaran yang terlalu Mudah diraih akan merusak motivasi Belajar Siswa. Ini Karena disebabkan pembelajaran Tidak Lagi bersifat menantang Bagi Siswa. Sementara demikian pula jika tujuan yang dipatok terlalu Sulit, sehingga kemungkinan Siswa dapat meraihnya sangatlah Kecil. Kemungkinan Besar, Siswa eun justru akan menjadi frustasi dengan pembelajaran anda. Demikian beberapa Cara memotivasi Siswa Belajar, semoga bermanfaat Bagi anda. Wassalam. Seperti diketahui, motivasi Belajar pada Siswa Tidak sama kuatnya. Pada Siswa yang motivasinya bersifat intrinsik, kemauan belajarnya Lebih kuat dan tidak tergantung pada Faktor di Luar dirinya. Sebaliknya dengan Siswa yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk Belajar sangat tergantung pada kondisi di Luar dirinya. Namun demikian, di Dalam kenyataan motivasi ekstrinsik Inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja. Oleh Karena itu, upaya menimbulkan dan meningkatkan motivasi Belajar, khususnya Oleh guru merupakan Suatu hal yang Perlu dan wajar (Max Darsono, 2001. 68). Beberapa upaya yang dapat dilakukan Oleh guru untuk meningkatkan motivasi Belajar Siswa Adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Ada beberapa prinsip yang terkait Dalam prose Belajar, misalnya perhatian Siswa, keaktifan Siswa, keterlibatan langsung Siswa, Materi Pelajaran yang merangsang, dan lain-lain. Agar motivasi Belajar Siswa meningkat, hendaknya guru berusaha menciptakan situasi kelas yang kondusif, sehingga notare, i Siswa keterlibatan, dan lain-lain yang termasuk prinsip balajar dapat berfungsi Secara ottimale. Dinamis 2. Mengoptimalkan Unsur-Unsur Dalam Belajar Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar maksudnya Adalah Unsur-Unsur yang dapat keberadaannya berubah-Ubah, Dari Tidak ada ada menjadi, dari keadaan lemah menjadi menguat. Unsur-Unsur ini meliputi Bahan mengajar dan upaya pengadaannya, alat bantu mengajar dan upaya pengadaannya, Suasana Belajar dan upaya pengembangannya, kondisi Siswa dan upaya penyiapannya. 3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman yang Telah Dimiliki Siswa Siswa Lebih senang mempelajari materi Pelajaran yang Baru, apabila Siswa mempunyai Latar belakang untuk mempelajari materi Baru tersebut. Oleh Karena itu, guru Harus dribbling memilih contoh-contoh untuk menjelaskan Suatu konsep Baru, contoh-contoh ini hendaknya banyak terdapat di Lingkungan Siswa. 4. Mengembangkan Cita-cita atau Aspirasi Siswa Setiap Siswa mempunyai cita-cita Dalam Belajar. Namun Tidak semua Siswa dapat mencapai kesuksesan tersebut. Kesuksesan biasanya dapat meningkatkan aspirasi, dan kegagalan mengakibatkan aspirasi rendah. Untuk meningkatkan aspirasi ini, hendaknya guru Tidak menjadikan Siswa Selalu Gagal. Kegagalan yang berkepanjangan menyebabkan Siswa menjadi Tidak bergairah Dalam mencapai cita-citanya. Sebaiknya guru memberi kesempatan kepada Siswa untuk merumuskan tujuan Belajar yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga motivasi mereka untuk mencapai tujuan ITU Lebih Kuat. Aktivitas Belajar bukanlah Suatu kegiatan yang dilakukan Tanpa pengaruh dari Faktor lain. Aktivitas Belajar merupakan kegiatan yang melibatkan Unsur Jiwa dan raga. Belajar Tidak Akan pernah dilakukan Tanpa Suatu dorongan yang kuat baik Dalam dirinya yang Lebih Utama maupun dari luar sebagai upaya rimasto yang Tidak kalah pentingnya. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas Belajar seseorang ITU Dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting Dalam aktivitas Belajar Siswa. Tidak ada seorang pun yang Belajar Tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti Tidak ada kegiatan Belajar. Prestasi Belajar yang dapat memuaskan diraih Oleh setiap Siswa jika mereka dapat Belajar Secara wajar, terhindar Dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan. Salah satu contoh dari ancaman tersebut Adalah kurangnya motivasi Belajar Siswa. Pada Tingkat tertentu memang ada yang dapat Siswa mengatasi kesulitan belajarnya, Tanpa Harus melibatkan orang rimasto. Tetapi pada Kasus-Kasus tertentu, Karena Siswa Belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, Maka bantuan guru atau orang rimasto sangat diperlukan Oleh Siswa tersebut. Berikut Adalah upaya guru Dalam meningkatkan motivasi Belajar bagi Siswa yang mengalami kesulitan Belajar: 1. Pergunakan Pujian verbale Kata-kata seperti 8221bagus8221, 8221baik8221, 8221pekerjaanmu baik8221, Yang guru diucapkan kepada Siswa setelah selesai mengerjakan yang diperintahkan atau mendekati tingkah laku yang diinginkan, pembangkit merupakan motivasi yang Besar. 2. Pergunakan Tes dan Nilai Secara Bijaksana Kenyataan tes bahwa dan nilai dipakai sebagai dasar berbagai hadiah Sosial menyebabkan tes dan nilai dapat menjadi Suatu kekuatan untuk memotivasi Siswa. Siswa Belajar Karena ada yang keuntungan diperoleh dengan nilai yang Tinggi. Dengan demikian, tes memberikan dan nilai mempunyai efek Dalam memotivasi Siswa untuk Belajar. 3. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu dan Hasrat Eksplorasi Di Dalam diri Siswa ada yang potensi besar yaitu rasa ingin Tahu terhadap sesuatu. Potensi ini dapat ditumbuhkan dengan menyediakan Lingkungan Belajar yang Kreatif. Rasa ingin Tahu pada Anak Didik melahirkan kegiatan yang Positif, yaitu eksplorasi. Keinginan Siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru merupakan desakan eksploratif dari Dalam Diri Siswa. Motivasi Akan Terus meningkat jika Dalam diri Siswa Sudah ada rasa ingin Tahu dan Hasrat eksplorasi. 4. Melakukan Hal yang Luar Biasa Untuk meningkatkan motivasi Belajar Siswa, guru Harus dapat melakukan hal-hal yang Luar biasa, misalnya menceritakan masalah guru Dalam Belajar di masa Lalu ketika Sedang Sekolah seperti mereka, sehingga setelah mendengar cerita dari guru Siswa akan Lebih bersemangat Dalam Belajar Dan prestasi Siswa akan meningkat. Melakukan hal yang Luar biasa merupakan upaya yang dapat guru dilakukan untuk meningkatkan motivasi Belajar terutama bagi Siswa yang mengalami kesulitan Dalam Belajar. 5. Merangsang Hasrat Siswa Hasrat Siswa Perlu dirangsang dengan memberikan sedikit contoh hadiah yang akan diterimanya bila ia berusaha dan berprestasi Dalam Belajar. Hadiah yang diberikan kepada Siswa dapat berupa Benda, Pujian verbale, Nilai Yang Baik dan lain-lain yang akan merangsang Hasrat Siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi Belajar Siswa. 6. Memanfaatkan Apersepsi Siswa Pengalaman Siswa baik yang didapat di Lingkungan Sekolah maupun di Luar Sekolah dapat dimanfaatkan ketika guru Sedang menjelaskan Pelajaran Materi. Siswa Mudah menerima dan menyerap Materi Pelajaran dengan menghubungkan Bahan Pelajaran yang Telah dikuasainya. Bahan apersepsi merupakan seperangkat materi Yang Yang dikuasai memudahkan untuk menuju materi Pelajaran yang Baru. 7. Minta Kepada Siswa untuk Mempergunakan Hal-hal yang Sudah Dipelajari Sebelumnya Hal ini menguatkan Belajar Siswa dan sekaligus menanamkan Suatu penghargaan pada diri Siswa, bahwa apa Yang Sedang dipelajarinya sekarang, Juga berhubungan dengan pengajaran yang akan Datang. 8. Membantu kesulitan Belajar peserta Didik, baik Secara individuale maupun Kelompok. Membantu kesulitan peserta Didik dengan cara memperhatikan prose dan Hasil belajarnya. Dalam prose Belajar terdapat beberap Unsur Antara rimasto yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para Siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan Warna-warni Akan menarik Siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang Telah disampaikan .. 9. Menggunakan metode yang bervariasi. Meningkatkan motivasi Belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang akan bervariasi sangat membantu Dalam prose Belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang akan Baru mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada Siswa. 10. Menggunakan mezzi pembelajaran yang Baik, Serta Harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. 11. Perkecil Daya Tarik Sistem Motivasi yang Bertentangan Kadang agar diterima Oleh Teman-temannya, Siswa melakukan Hal-hal yang Tidak diinginkan Oleh guru. Dalam hal ini guru sebaiknya melibatkan ketua kelas yang berperan sebagai pemimpin dan sebagai contoh Siswa di Più di kelas ITU, Dalam aktivitas Yang berguna (tes menyusun, mewakili Sekolah Dalam pameran ilmiah, Dan sebagainya) sehingga teman-temannya Akan meniru melakukan Hal-hal yang Positif. Dalam interaksi edukatif Tidak semua Siswa termotivasi untuk bidang studi tertentu. Motivasi Siswa untuk menerima Pelajaran tertentu Berbeda-Beda, ada yang Siswa memiliki motivasi yang Tinggi, ada yang Sedang, dan ada yang Juga sedikit sekali memiliki motivasi. Hal ini Perlu disadari Oleh guru agar dapat memberi motivasi yang bervariasi kepada Siswa. Jika terdapat Siswa yang kurang termotivasi untuk Belajar, peranan motivasi ekstrinsik yang bersumber dari luar diri Siswa Sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik ini di berikan Bisa Dalam bentuk Pujian, hadiah, dan lain-lain. Tugas guru sekarang Adalah bagaimana menciptakan interaksi edukatif yang dapat mendorong rasa ingin Tahu, ingin mencoba, bersikap Mandiri, dan ingin maju. Siswa dapat tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya menopang keberhasilan pengajaran yang Gemilang. Perubahan-perubahan yang dilakukan Oleh manusia untuk dapat menyesuaikan dan akhirnya untuk mendapatkan kepuasan ini disebut Dinamika manusia. Tugas guru Dalam memberikan motivasi Siswa Adalah mengingat adanya dinamika Siswa dan membimbing Dinamika Siswa. Maksudnya ialah supaya Anak yang Belajar Dalam membentuk dinamika manusia ini tidak melalui pengalaman-pengalaman yang kurang Baik. Adanya pandangan beberapa Ahli Yang menekankan Segi-Segi pada tertentu motivasi tersebut justru mengisyaratkan guru bertindak taktis dan Kreatif Dalam mengelola motivasi Belajar Siswa. Motivasi Belajar dihayati, dialami, dan merupakan kekuatan mentale Belajar Siswa Dalam. Dari Siswa, motivasi tersebut Perlu dihidupkan Terus untuk mencapai Hasil Belajar yang ottimale dan dijadikan dampak pengiring, Yang selanjutnya menimbulkan programma Belajar sepanjang Hayat, sebagai perwujudan emansipasi kemandirian tersebut terwujud Dalam cita-cita atau aspirasi Siswa, Siswa kemampuan, Siswa kondisi, dan Dinamika Siswa Dalam Belajar. Dari guru, motivasi Belajar pada Siswa berada Dalam lingkup programma dan tindak pembelajaran. Oleh Karena itu, guru Harus berupaya untuk meningkatkan motivasi Belajar. Prestasi Belajar yang dapat baik diraih Oleh setiap Siswa jika mereka dapat Belajar Secara wajar, terhindar Dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan. Namun sayangnya ancaman, hambatan, dan gangguan dialami Oleh Siswa tertentu. Sehingga mereka mengalami kesulitan Dalam Belajar. Di setiap Sekolah Dalam berbagai Jenis dan tingkatan Meals memiliki Siswa yang berkesulitan Belajar. Masalah yang satu ini tidak Hanya dirasakan Oleh Sekolah moderna di perkotaan, TAPI Juga dimiliki Oleh Sekolah tradisional di pedesaan dengan Segala keminiman dan kesederhanaannya. Hanya yang membedakannya pada sifat, Jenis, dan Faktor penyebabnya. Setiap kali kesulitan Belajar Siswa yang dapat satu diatasi, tetapi pada waktu di Più Muncul Lagi Kasus kesulitan Belajar Siswa di Più. Dalam setiap bulan atau bahkan Dalam setiap Minggu Tidak jarang ditemukan Siswa yang berkesulitan Belajar. Walaupun sebenarnya masalah yang mengganggu keberhasilan Belajar Siswa ini sangat Tidak disenangi Oleh guru Dan bahkan Oleh Siswa ITU sendiri. Tetapi disadari atau Tidak kesulitan Belajar Datang pada Siswa. Namun, begitu Usaha demi Usaha Harus diupayakan dengan berbagai strategi dan pendekatan agar dapat Siswa dibantu keluar dari kesulitan Belajar. Sebab Tidak bila, Siswa akan mengalami kegagalan Dalam meraih prestasi Belajar yang memuaskan. Kenyataan-kenyataan di ATAS membuktikan betapa pentingnya meningkatkan motivasi Belajar Siswa terutama bagi Siswa yang mengalami kesulitan Dalam Belajar. Guru sebagai orang yang membelajarkan Siswa sangat berkepentingan dengan masalah ini. Oleh Karena itu, sebagai guru atau calon guru sebisa mungkin kita Harus Selalu berupaya untuk dapat meningkatkan motivasi Belajar terutama bagi Siswa yang mengalami kesulitan Dalam Belajar dengan menggunakan berbagai upaya yang Telah diuraikan pada bab sebelumnya. Daftar Pustaka Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Catharina Tri Anni. 2005. Psikologi Belajar. Semarang. UPT. MKK UNNES. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Max Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang. IKIP Semarang Press. Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Mulyono Abdurrahman. 1996. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Mustaqim. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Sunaryo Kartadinata Dan Nyoman Dantes. 1997. Landasan-landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta. Depdikbud. Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru Dan Anak Dalam Didik Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta. Semoga yang saya quota ini Bisa menambah pengetahuan Kita, sebenar Nya artikel ini penggalan dari bab sebelumnya Bisa anda baca Teori Motivasi Belajar dan Faktor penyebab kesulitan Belajar pada Siswa. Untuk sahabat UPHil n RAGHiel terimakasih dan silahkan komentar sebagai jejak anda Telah berkunjung di blog Saya.

No comments:

Post a Comment